Minggu, 22 Agustus 2010

Hidup ini Singkat


23.06 | , , ,


Bacaan:

"Aku ini orang asing di dunia, janganlah sembunyikan perintah-perintah-Mu terhadap aku." (Mazmur 119:19).

Alkitab mengajarkan sifat kehidupan di bumi hanya singkat, sementara dan fana.
Kehidupan itu digambarkan seperti uap, bayang-bayang, atau rumput.
Untuk memanfaatkan kehidupan di dunia ini kita jangan melupakan dua kebenaran ini: -Pertama, dibandingkan kekekalan kehidupan didunia ini amatlah singkat.
-Kedua bumi hanyalah tempat kehidupan sementara. Kita tidak lama berada disini, jadi jangan terlalu terikat pada bumi. Minta agar Tuhan membantu kita melihat kehidupan di bumi sebagaiman maksud-Nya.
Alkitab menggambarkan kehidupan di bumi yang sementara ini seperti kita berada di sebuah negeri asing. Artinya bumi bukanalah rumah tetap kita atau tujuan akhir kita. Kita hanya berkunjung ke bumi atau hanya lewat.
"Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat," (Filipi 3:20).
Alkitab menggunakan istilah-istilah pendatang, pengunjung Musafir dll untuk menggambarkan kediaman kita yang singkat ini dibumi. Hidup kita yang sebenarnya ada disurga disitulah tanah air kita.

Bila kita memahami kebenaran ini, kita akan berhenti cemas memikirkan soal ingin memiliki semuanya di bumi.
Allah berbicara dengan sangat jelas tentang bahayanya jika kita hidup demi waktu sekarang atau hidup hanya untuk hal-hal yang sementara saja. Prioritas, nilai-nilai, gaya hidup hanya berkisar di sekeliling kita atau di bumi ini.
Alkitab berkata dengan sangat jelas dalam
1 Petrus 2:11.. "Saudara-saudaraku yang kekasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa."

Allah meperingatkan kita agr tidak terikat pada apa yang ada disekeliling kita karena semua itu bersifat sementara. Dibandingkan dengan abad-abad sebelumnya kehidupan sekarang ini paling enak. Dengan adanya kemajuan teknologi Kita terus menerus di hibur lewat Media yang menarik perhatian, dengan pertunjukan-pertunjukan yang menawan, juga dengan berbagai kemudahan karena kecanggihan membuat kita jadi lupa bahwa tujuan utama hidup Allah untuk kita bukanlah kesenangan atau kebahagiaan.
Sebetulnya kita di bumi adalah duta-dutanya Sorga. Allah mempunyai rencana bagi kita. kita ada karena tujuan Allah.
Kita hadir di bumi bukan sekedar untuk kesenangan atau memenuhi kebutuhan hidup saja. Tujuan Allah kelak kita menjadi kesenangan Allah untuk waktu yang kekal disuga. Lewat melayani Allah dan sesama di bumi.
Fakta bumi bukanlah rumah terakhir kita memperjelas mengapa, sebagai pengikut pengikut Yesus, kita mengalami kesulitan, penderitaan penolakan dll.
Ini Allah ijinkan agar kita menyadari dan merindukan Sorga sebagai satu-satunya tempat yang tidak ada penderitaan.
Fakta lain lagi mengapa Allah tidak menjawab beberapa doa kita, ini untuk menjaga agar kita tidak terlalu terikat pada dunia dan akhirnya merindukan memperoleh sorga yang indah jauh melebihi doa-doa dan kerinduan kita bahkan semua yang ada di dunia ini.
Hal lain lagi Allah membiarkan kita cukup merasa banyak kesedihan, kejenuhan, dll untuk mengingatkan kita hal-hal itu tidak ada Sorga. Untuk itu Allah mau kita berpengharapan akan Sorga.
Menyadari bahwa kehidupan di bumi hanyalah suatu penugasan sementara, seharusnya mengubah cara berpikir kita secara radikal yaitu berpikir dan bertindak yang mengandung nilai kekal bukan nilai-nilai sementara. Bahkan nilai-nilai kekal menjadi penentu bagi keputusan-keputusan kita.
Bagi Allah pahlawan2 iman yang paling besar, bukanalah orang2 yang mencapai kemamuran, atau kesuksesan, melainkan orang2 yang memperlakukan kehidupan ini sebagai suatu penugasan sementara dan melayani dengan setia, sambil mengharapkan apa yang dijanjikan di kekekalan.
Masa hidup anda di bumi bukanlah kisah lengkap kehidupan Anda, Anda harus menanti sampai surga, baru bisa melihat sisa-sisa bab itu. Amin

(Khotbah minggu oleh Pdm.Johny V.M.)


You Might Also Like :


0 komentar:

Posting Komentar