Minggu, 30 Mei 2010

Bertumbuh dan Berbuah

Posted On 19.16 by GPdI Gilgal Tompaso 0 komentar

Bacaan :
"Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar. Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara. Maka kata-Nya kepada pohon itu: "Jangan lagi seorangpun makan buahmu selama-lamanya!" Dan murid-murid-Nyapun mendengarnya." (Markus 11:12-14).

Orang kristen digambarkan sebagai pohon yang bukan hanya bertumbuh dan berdaun tetapi harus menghasilkan buah.Bagaikan pohon ara kita orang percaya diinginkan Allah untuk dapat terus berbuah.Mungkin kita sudah lama jadi orang percaya,jadi anak Tuhan,tetapi kita hanya menjadi orang kristen gampangan.Yesus menginginkan kita untuk dapat bertumbuh dan berakar dan terlebih dapat menghasilkan buah,dengan menjadi orang kristen yang setia dan terlebih dapat menghasilkan buah-buah pertobatan.
Apa yang kita miliki ; kekayaan,harta bukanlah jaminan untuk kita beroleh keselamatan,tetapi Allah ingin kita dapat menghasilkan buah-buah pertobatan.
"Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu." (Galatia 5:22-23).Karena pasti ada Roh Kudus yang memberi kita kekuatan.
Yesus ingin supaya kita dapat terus berbua-buah tanpa memandang musim"Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."" (Yohanes 15:8).jika kita terus melakukan kehendak Tuhan dengan terus berbuah dan buah kita tetap maka kita akan menjadi berkat."Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu." (Yohanes 15:16).
Teruslah menghasilkan buah yang tetap maka kita menjadi umat yang diberkati Tuhan.
Amin...

(Khotbah minggu oleh Ibu Pdt.Eva Mamangkey Mamoto[Kalteng])


Minggu, 09 Mei 2010

Ketaatan membuat kita menerima Janji Allah

Posted On 21.12 by GPdI Gilgal Tompaso 0 komentar

Bacaan :
"Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon tarbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik. Ketika ia mengangkat mukanya, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Sesudah dilihatnya mereka, ia berlari dari pintu kemahnya menyongsong mereka, lalu sujudlah ia sampai ke tanah, serta berkata: "Tuanku, jika aku telah mendapat kasih tuanku, janganlah kiranya lampaui hambamu ini." (Kejadian 18:1-3).

Abraham disebut bapa segala orang beriman.Ia disebut bapa segala orang percaya karena ketaatannya,ketulusan hatinya,dan hidup takut akan Allah.Ia juga hidup beribadah kepada Allah dan setia kepada Allah yang dia sembah.Abraham secara manusia kecewa sebab ada yang dijanjikan Allah padanya yaitu anak,tetapi dengan imannya ia tetap percaya akan janji Allah,sekalipun usianya sudah lanjut.Abraham dengan hati yang tulus dan dengan iman yang luar biasa menerima Allah didalam rumahnya,dan dengan ketulusan dan kerendahan ia membasuh Allah dan utusan Allah.Ia menerima Allah dan menyenangkan hati Allah,maka Abraham menerima janji Allah baginya,ia menerima berkat jasmani dan rohani.
Abraham dan sara diukur Allah dari ketulusan hati mereka,kesetiaan mereka,pengorbanan mereka,serta iman yang tulus beribadah kepada Allah.
"Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?" (Roma 8:32).Ia menyerahkan anakNya yaitu Yesus untuk keselamatan umat manusia yang mau mengasihiNya dan beriman kepadaNya.Allah menyelamatkan umat pilihanNya yang setia sampai kedatangan Tuhan pada kali yang kedua.
Allah dengan kuasaNya yang ajaib dapat menjadikan yang tidak ada menjadi ada melalui Yesus AnakNya.Alkitab berkata dalam Yohanes 2:1-11 soal perkawinan dikana yang kehabisan air anggur;"Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan merekapun mengisinya sampai penuh. Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu merekapun membawanya." (Yohanes 2:7-8).jadilah anggur yang manis,karena ada Yesus,maka mujizat terjadi yang tidak ada menjadi ada.
Karena Yesus tidak berobah dari dahulu,sekarang dan sampai selama-lamanya.
Amin.....

(Khotbah minggu oleh Pdt.E.B.Kalangi STh.)


Minggu, 02 Mei 2010

Wujud Perbedaan adalah Keselamatan

Posted On 21.41 by GPdI Gilgal Tompaso 0 komentar


Bacaan :
Kemenangan terakhir bagi orang benar(Maleakhi 3:13-18)

Bangsa israel adalah bangsa pilihan Allah.Perhatian Allah bagi bangsa israel begitu besar sekalipun mereka banyak menyangkal Allah bahkan mencobai Allah,dan sering gegabah dalam sikap,tetapi oleh kehendak Tuhan mereka dibawah pimpinan Tuhan dapat menduduki tanah perjanjian.Hal ini terjadi karena israel begitu spesial di mata Tuhan ,sebab mereka adalah umat pilihan Allah.
Kita juga sebagai orang percaya begitu spesial dimata Tuhan,sebab kita adalah israel-israel rohani.Kita dimata Tuhan berbeda dengan yang lain,sebab kita semua adalah anak-anakNya yang dikasihiNya.Alkitab berkata dalam Mazmur 73:1-5 tentang pengalaman Asaf dalam melayani Tuhan sebagai pemuji Allah dengan alat-alat musiknya.Asaf banyak sekali pergumulan dan tantangan dalam hidupnya,tetapi asaf mempunyai hati yang tulus untuk melayani Allah.Asaf melayani terus kepada Allah,karena Allah memegang tangan kanannya,dan mengangkat asaf ke dalam kemuliaan Allah,dan Allah memberi kemenangan kepada Allah dalam pergumulannya dan membuat asaf berhasil.
Allah pasti memberi perbedaan antara orang benar dan orang fasik,perbedaan antara orang yang beribadah dan yang tidak beribadah,bahkan yang melayaniNya dengan ketulusan pasti akan diberkati oleh Tuhan.Allah ingin kita bertahan sampai akhir.Bertahan yaitu memberi pengorbanan tubuh,jiwa,dan roh kita dalam wujud perbuatan kita yang dilandasi oleh iman,percaya dan perbuatan-perbuatan yang baik.
"Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya." (Maleakhi 3:18).

(Khotbah minggu oleh Pdt.Yani Tatuil)