Rabu, 28 Maret 2012

Kualitas Iman

Posted On 19.10 by GPdI Gilgal Tompaso 0 komentar

Bacaan : Matius 16 : 26-27

Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.

Dalam mencermati pokok firman Allah, ada 2 pokok yang harus dipahami oleh jemaat Tuhan penderitaan Yesus dan syarat-syarat mengikuti Dia. Sebagai umat Kristen menjalani kehidupan ada banyak problem yang akan dialami oleh sebab itu kita harus mencermati kekristenan kita yang diselimuti dengan penderitaan.
Hal rohani adalah hal pokok bagi kehidupan kita agar bermakna dihadapan Tuhan asalkan iman kita kuat didalam menghadapi penderitaan. Penderitaan bukan hanya injil Kristen tapi juga tentang makna orang Kristen. Orang yang diurapi Tuhan bukan hanya senang-senang saja, tapi akan mengalami penderitaan, yakinlah pasti Tuhan menolong. Pergumulan tidak akan mencapai sukses apabila tidak kuat didalam Tuhan sehingga kita dapat melihat kualitas kekristenan. Sertifikasikanlah imanmu agar jadi jemaat Kristen yang berkualitas menuju kerajaan surga yang tinggal kekal selama-lamanya, jadi sertifikasi ini bagaikan kerajaan Allah dalam kehidupan kita. Tuhan pasti adakan pemulihan, karena Tuhan mampu membentuk kita. Perjalanan hidup ini memang penuh dengan penderitaan, tapi yakinlah kita punya Tuhan yang sangat baik.
Kekristenan sering membuat kesombangan bagi bangsa Israel awal proses pembentukan. Kita umat Allah, diproses supaya menjadi lebih baik karena Dia baik untuk menjadi bagian dalam kerajaan Allah. Sertifikasi kekristenan kita tidak mahal yaitu matius 14:21 tentang iman dan matius 10:40 hal menyambut Dia. Harus memiliki hati yang tulus, baik pribadi, keluarga dalam menyambut Dia.
Natal sudah dekat, rayakan natal dengan sukacita iman kepada Tuhan, tidak ada yang saling menyakiti antara sesama pelayan dan sesama jemaat, marilah kita fokus pada kebaikan Tuhan, hidup dalam cinta kasih, jadi cermin bagi orang lain dan berpengharapan pada Yesus. Barangsiapa mengasihi Aku harus menuruti segala perintah-KU agar memperoleh sertifikasi rohani dan tidak bersandar pada dunia tetapi pada Tuhan. Amin…!!

Liputan Khotbah
Oleh. Ev. Olden Rembabinambuni


Kamis, 22 Maret 2012

Pujian Menurut Alkitab

Posted On 05.12 by GPdI Gilgal Tompaso 0 komentar



ARTI PUJIAN

Dalam PL kata untuk pujian antara lain halal, yg akar katanya berarti riuh; yada, pada mulanya dihubungkan dengan perbuatan dan sikap raga yg menyertai pujian; dan zamar, dihubungkan dengan memainkan atau menyanyikan nyanyian disertai musik. Untuk pujian PB menggunakan kata eukharistein (harfiah, 'mengucapkan terima kasih'). Kata ini mengandung arti bahwa orang yg memuji lebih akrab dengan Yg dipuji, ketimbang arti yg terkandung dalam kata formal eulogein, 'memberkati'.

Seluruh Alkitab dipenuhi luapan pujian. Puji-pujian itu secara spontan bangkit dari lubuk hati yg paling dalam, yaitu kegirangan yg mencirikan hidup umat Allah. Allah senang dan bergembira karena karya ciptaan-Nya (Kej 1; Mzm 104:31; Ams 8:30-31), dan segala makhluk, termasuk malaikat, mengungkapkan kegembiraan mereka dalam pujian (Ayb 38:4-7; Why 4:6-11). Manusia juga diciptakan untuk bergirang dalam karya-karya Allah (Mzm 90:14-16) dan memenuhi tujuan ini dengan menerima pemberian-pemberian Allah (Pkh 8:15; 9:7; 11:9; Flp 4:4, 8; bnd juga W Eichrodt, Man in the Old Testament, 1951, hlm 35).

Kedatangan kerajaan Allah di dunia ini ditandai oleh pemugaran kegembiraan dan pujian bagi umat Allah dan seluruh penciptaan (Yes 9:2; Mzm 96:11-13; Why 5:9-14; Luk 2:13-14). Nikmat pendahuluannya diberikan dalam upacara dan kebaktian di Bait Suci, dimana puji-pujian bangkit semata-mata dari kegirangan oleh kehadiran Allah yg menyelamatkan (Ul 27:7; Bil 10:10; Im 23:40). Pujian kepada Allah diberikan di dunia ini karena karya-Nya, baik dalam penciptaan maupun penyelamatan (Mzm 24; 136), dan merupakan gema pujian sorgawi di dunia ini (Why 4:11; 5:9-10). Karena itu pujian mencirikan umat Allah (1 Ptr 2:9; Ef 1:3-14; Flp 1:11). Ciri orang kafir ialah penolakan mereka memberikan pujian kepada Allah (Rm 1:21; Why 16: 9). Perbuatan memuji mencakup persekutuan paling erat dengan Sang terpuji. 'Pujian bukan hanya mengungkapkan tapi juga melengkapkan kegirangan; pujian adalah kesempurnaan kegirangan yg memang menjadi tujuannya .... Pada saat memerintahkan manusia untuk memuliakan Dia, Allah mengundang manusia untuk menikmati-Nya' (C. S Lewis, Reflections on the Psalms, 1958, hlm 95).

Namun memuji Allah sering diperintahkan kepada manusia sebagai kewajiban, dan jelas tidak bergantung pada suasana perasaan atau keadaan (bnd Ayb 1:21). 'Bersukacita di hadapan Tuhan' adalah bagian dari upacara yg diatur bagi kehidupan umum umat-Nya (Ul 12:7; 16:11-12), dimana orang saling membantu dan menghibur untuk menaikkan pujian. Sekalipun ada mazmur-mazmur yg mengungkapkan pujian perseorangan, namun senantiasa dirasakan bahwa pujian lebih baik dinaikkan di tengah-tengah jemaat (Mzm 22:25; 34:3; 35:18). Dengan demikian pujian itu bukan hanya memuji dan menyenangkan Allah saja (Mzm 50:23), tapi juga menjadi kesaksian kepada umat Allah (Mzm 51:12-15).

Untuk menaikkan pujian di Bait Suci, orang Lewi mengeluarkan tata cara yg rinci. Mazmur-mazmur dipakai dalam tata ibadah dan dalam pawai kudus dengan 'sorak-sorai dan nyanyian syukur' (Mzm 42:5). Caranya menyanyi: barangkali antifonal, melibatkan dua koor, atau solis dan koor. Menari, yg sejak zaman terkuno menjadi alat untuk mengungkapkan pujian (Kel 15:20; 2 Sam 6:14) juga dipakai di Bait Suci (Mzm 149:3; 150:4). Mzm 150 mendaftarkan alat-alat musik yg dipakai dalam pujian. (*MUSIK DAN ALAT-ALATNYA.)

Masyarakat Kristen pertama meneruskan pengungkapan kegirangan mereka dengan mengikuti kebaktian di Bait Suci (Luk 24:53; Kis 3:1). Tapi pengalaman mereka mengenai hidup baru dalam Kristus memaksa mereka untuk mengungkapkan pengalaman itu dalam bentuk-bentuk pujian yg baru (Mrk 2:22). Kegiranganlah yg menguasai suasana hidup kristiani. Kebaktian formal dan pujian yg dijiwainya tidak secara khusus diuraikan atau diatur, sebab hal itu dianggap berjalan dengan sendirinya. Seperti halnya mereka yg mengalami dan menyaksikan kuasa penyembuhan dan pentahiran oleh Tuhan Yesus, secara spontan meluapkan pujian (Luk 18:43; Mrk 2:12). Demikianlah dalam gereja rasuli ada beberapa contoh peluapan pujian secara spontan demikian, bila orang mulai melihat dan mengerti kekuasaan dan kebaikan Allah dalam Kristus (Kis 2:46; 3:8; 11:18; 16:25; Ef 1:1-14).

Dapat dipastikan bahwa Mzm dipakai dalam pujian gereja kuno (Kol 3:16; bnd Mat 26:30). Ada juga nyanyian kristiani baru (bnd Why 5:8-14), seperti disebut dalam Kol 3:16; 1 Kor 14:26. Beberapa contoh dari puji-pujian baru itu terdapat dalam Pujian Maria, Pujian Zakharia, Pujian Simeon (Luk 1:46-55, 68-79; 2:29-32). Di tempat lain dalam PB terdapat beberapa contoh pujian formal dari gereja kuno. Dari bentuk susastra dan isi agaknya Flp 2:6-11 disusun dan dipakai sebagai nyanyian pujian kepada Kristus. Di bagian-bagian PB seperti Ef 5:14 dan 1 Tim 3:16 nampaknya mendengung gema atau kutipan-kutipan dari nyanyian-nyanyian kuno. Puji-pujian dalam Why (bnd Why 1:4-7; 5:9-14; 15:3-4) agaknya dipakai dalam kebaktian umum untuk mengungkapkan pujian jemaat (bnd A. B Macdonald, Christian Worship in the Primitive Church, 1934).

Hubungan erat antara pujian dan korban persembahan perlu diperhatikan. Dalam upacara mempersembahkan korban zaman PL terdapat tempat bagi persembahan ucapan syukur disamping persembahan penghapus dosa (bnd Im 7:11-21). Ucapan syukurlah motivasi asasi bagi persembahan buah sulung di mezbah (Ul 26:1-11). Dalam persembahan pujian yg sungguh-sungguh itu sendiri terkandung penyembahan yg menyenangkan Allah (Ibr 13:15; Hos 14:2; Mzm 119:108). Dalam pengorbanan diri Tuhan Yesus sebagai Imam, segi ucapan syukur ini mendapat tempatnya (Mrk 14:22-23, 26; Yoh 17:1-2; Mat 11:25-26). Sesuai dengan itu hidup orang Kristen seharusnyalah pengorbanan diri (Rm 12:1) sebagai pemenuhan imamat rajawinya (Why 1:5-6; 1 Ptr 2:9). Fakta bahwa persembahan pengorbanan diri seperti itu dapat dilakukan dengan cara yg nyata di tengah-tengah penderitaan, menghubungkan penderitaan dan pujian bersama-sama dalam hidup kristiani (Flp 2:17). Ucapan syukur bukan hanya menguduskan penderitaan, tapi segala segi hidup orang Kristen (1 Tim 4:4, 5; 1 Kor 10:30-31; 1 Tes 5:16-18). Entah apa pun yg lain yg menjadi beban doa, doa itu harus mencakup pujian (Flp 4:6).

KEPUSTAKAAN. H Ringgren, The Faith of the Psalmists, 1963; C Westermann, The Praise of God in the Psalms, 1965; A. A Anderson, The Book of Psalms, 1972, 1, hlm 31-36; H-G Link, NIDN1T 1, hlm 206-215; H Schultz, H.-H Esser, NIDNTT 3, hlm 816-820. RSW/HH


Rabu, 21 Maret 2012

Kuasa Ibadah

Posted On 18.22 by GPdI Gilgal Tompaso 0 komentar



Bacaan : Ibrani 10 : 25


Dapatkah seorang menjadi Kristen tanpa beribadah. Jawabannya mungkin saja, tetapi orang itu akan sam dengan :
 Seorang murid yang tidak bersekolah,
 seorang Tentara tanpa kesatuan,
 seorang pemain sepak bola tanpa keseblasan.
Ibadah Kristen memiliki dua aspek pengertian. Ibadah secara general (Umum) adalah seluruh kegiatan atau aktifitas hidup seorang Kristen. Dimana seluruh hidupnya harus dilakukan dalam rangka ibadah. Kemudian ibadah secara special (khusus) yaitu kegiatan orang Kristen yang diatur sedemikian rupa dalam bentuk sebuah acara khusus.
Ibadah dalam pengertian khusus adalah kegiatan bersama dalam sebuah pertemuan dimana setiap anak-anak Tuhan berkumpul menyembah dan memuji Tuhan serta mendengarkan firman Tuhan saling bersekutu didalam kasih.
1. Berguna untuk hidup sesame anak Tuhan (Ibrani 10:25)
a. Lewat Ibadah kita dapat menguatkan sesama.
b. Lewat Ibadah kita dapat saling menasehati.
c. Lewat ibadah kita dapat saling membagi kasih
2. Berguna untuk hidup yang sekarang ini(I Timotius 4:8) “Ibadah itu mengandung janji”
a. Makanan dan minuman dijamin (Kel. 23:25)
b. Segala penyakit dilalukan (Kel. 23:25)
c. Segala sesuatu ditambahkan (Mat. 6:33)
3. Berguna untuk hidup yang akan datang (I Timotius 4:8) “Ibadah mengandung janji, untuk hidup yang akan datang”
a. Menjadi jaminan untuk menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan (keselamatan) Ibrani 12:28.
b. Menjadi sarana untuk mengumpul harta disurga
c. Menjadi salah satu alat ukur untuk menentukan mana orang fasik dan orang benar. Maleaki 3:18. Amin……!!!

Liputan Khotbah
Oleh. Ibu. A. Leppa Mewengkang, S.Pd


Selasa, 20 Maret 2012

Iman Abraham

Posted On 08.09 by GPdI Gilgal Tompaso 0 komentar



Bacaan : Roma 4 : 16-25


Ayat ini menunjang taurat tapi juga iman Abraham. Kita harus memiliki iman seperti Abraham. Galatia 3:9, jelas firman Tuhan katakan mereka yang hidup dari iman, mereka diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu.
Ada 4 Hal yang harus diperhatikan oleh jemaat Tuhan :
1. Agar kita memiliki Iman Abraham.
Bagaiman iman Abraham, apakah ia percaya kepada Tuhan ? ayat 17, Allah telah menetapkan Abraham menjadi bapa banyak bangsa, kepada-Nya Abraham percaya yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada. Jadi kita harus jadi seperti iman Abraham, dalam mengiring Tuhan harus konsekuen, sebab Tuhan tetap siapkan apa yang kita perlukan, dari yang tidak ada menjadi ada, asalkan sungguh-sungguh kepada Allah yang juga sanggup membangkitkan orang mati. Iman Abraham diuji oleh Allah melalui anaknya, Abraham tetap melakukan perintah Tuhan, dia percaya pasti Tuhan yang akan mengadakan apa yang di perlukan.
2. Berharap dan percaya kepada Tuhan yang Supra Natural.
Berharap sungguh kepada-Nya, Dialah yang sanggup mengadakan dari yang tidak ada menjadi ada, yang tidak mungkin menjadi mungkin. Ayat 18-19, Abraham berharap dan percaya kepada Tuhan, walau usianya sudah 100 tahun, tubuhnya sudah sangat lemah juga istrinya rahimnya telah tertutup, tapi Abraham tidak putus asa, sebab Allah baik, sungguh baik dan teramat baik.
3. Percaya dan yakin akan janji Allah yang pasti.
Setiap janji dan tulisan dalam alkitab pasti akan terjadi bagi kita, jangan bimbang dan ragu terhadap janji Tuhan, Dia tidak pernah berdusta asal hidup kita tetap melayani Tuhan sesuai dengan kehendak-Nya. Mintalah maka kamu akan diberi, carilah maka engkau akan mendapat. Janji Allah pasti bagi kita.
4. Kalau kita beriman dan berharap, yakinlah berkat kekekalan jadi bagian kita.
Berkat kekal adalah berkat yang awal dan yang akhir, asalkan kita selalu berharap dan bersandar kepada-Nya.
Ibrani 11:6, Tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia. Amin….!!!

Liputan Khotbah
Oleh. Bpk. Pdt. M. D. Sumual


Jumat, 16 Maret 2012

Penghormatan Bagi Tuhan

Posted On 07.55 by GPdI Gilgal Tompaso 0 komentar



Bacaan : Mazmur 95 : 6-11


Dalam perjalanan kehidupan kita, harus merespon pertolongan Tuhan dan marilah kita sujud menyembah kepada Tuhan yang menjadikan kita. Oleh sebab itu, harus hormat kepada Tuhan, Dialah Allah kita dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya.sebagai jemaat Tuhan harus pusatkan hati kita kepada Allah dan selalu memuji dan menyembah Dia yang luar biasa dalam hidup ini. Kita harus peka terhadap suara Tuhan, jangan keraskan hati kita, harus ada rasa syukur kepada Allah karena kita sebagai umat Allah selalu merasakan pertolongan Tuhan. Firman Allah yang menjadi jaminan bagi orang yang percaya kepada-Nya dengan mendengar suara Tuhan. Bangsa Israel menyakiti hati Tuhan tetapi Tuhan ingatlkan supaya jangan keraskan hati agar supaya tetap diberikan jalan yang terbaik kepada bangsa Israel, sebab hanya Dialah yang dapat memberikan pertolongan.
Waktu Musa datang kepada Tuhan, walaupun di padang yang tidak memberi kehidupan, tapi Musa tetap berharap dan bersandar kepada Tuhan sehingga mereka memperoleh atau mendapat air minum. Walaupun bangsa Israel bersungut-sungut tapi Musa juga selalu berdoa dan Tuhan selalu mengadakan apa yang menjadi keperluan mereka. Jemaat Tuhan harus mengenal jalan Tuhan jangan bersungut.
Pengorbanan Tuhan Yesus dikayu salib adalah bukti kasih-Nya bagi kita, harus utamakan Tuhan dalam segala usaha, tugas dan pekerjaan agar supaya Tuhan yang bertindak, tidak ada yang sukar bagi Tuhan.
Akhirnya marilah kita semua tetap setia beribadah kepada Tuhan, karena dengan beribadah dapat bersekutu memuji menyembah Allah, berkomunikasi dengan Tuhan dan sujud menyembah-Nya yang menjadikan kita. Amin….!!!

Liputan Khotbah
Oleh. Bpk. Pdt. E.B. Kalangi, S.Th


Senin, 12 Maret 2012

Jadilah Terang Dunia

Posted On 07.45 by GPdI Gilgal Tompaso 0 komentar



Bacaan : Matius 5 : 14 - 16

Firman Allah kembali mengingatkan kita, bahwa kita adalah terang dunia menggambarkan kepada kita supaya tetap memancarkan cahaya kemuliaan bagi orang disekitar. Yohanes 9:5 “Selama Aku didalam dunia, Akulah terang dunia“. Umat Tuhan harus mengikuti teladan Yesus didunia ini. Yesus mati dikayu salib untuk menebus dosa kita semua (Yohanes 4:21-22).
Kebenaran Firman Allah yag disampaikan oleh rasul mempunyai tujuan yang sama. Jangan sampai umat Tuhan tidak dapat bersinar lagi dalam kehidupan orang lain atau sesama jemaat Tuhan. Firman Allah katakan : “setiap Firman yang disampaikan atau ditulis adalah ilham Roh dari Allah bukan kehendak manusia. Firman Allah berguna untuk mendidik atau menegur bagi anak Tuhan yang sudah jauh dari Allah. Hendaklah terangmu bercahaya agar dapat menjadi contoh,. Jangan sampai malas melayani Tuhan !.
Apa sebenarnya panggilan Tuhan dalam hidup ini..? pelita harus diletakkan diatas kaki dian tetap bercahaya, menjadi kesaksian buat orang lain. Kita adalah surat yang terbuka, yang dapat dibaca semua orang. Anak Tuhan harus menyikapi nilai-nilai rohani agar jadi terang dunia, sebab tidak ada satu pun yang tersembunyi dan yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap (Matius 4:22). Organisasi kita adalah Full Gospel, jadi harus penuh. Jadilah pelaku firman karena itulah yang jadi bekal bagi kita. demikianlah hendaklah terangmu bercahaya didepan semua orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan dapat memuliakan Bapa kita diSurga. Kita sudah dibayar dengan harga yang mahal untuk memperoleh keselamatan. Undang Roh Kudus selalu menyertai kita untuk selama-lamanya. Amin…!!!

Liputan Khotbah
Oleh. Bpk. Pdt. Yanni Tatuil


Kamis, 08 Maret 2012

Aplikasikan Damai Sejahtera

Posted On 07.23 by GPdI Gilgal Tompaso 0 komentar



Bacaan : Yohanes 14 : 27

Bagaimana kita dapat mengaplikasikan damai sejahtera dalam kehidupan ini? Ayat 27 “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu, damai sejahtera Kuberikan padamu dan apa yang Tuhan berikan tidak sama dengan apa yang dunia berikan kepadamu. Jadi damai sejahtera yang Tuhan berikan itu adalah kekal dan damai sejahtera yang kita alami yang diberikan dunia atau sesama manusia hanya bersifat sementara. Tuahan ajarkan kepada kita supaya kita jangan gelisa dan gentar hatimu sebab Dialah yang mampu memberikan sukacita dan damai sejahtera bagi orang yang melakukan perintah-Nya.
1 Petrus 3:8-9, “Dan akhirnya, hendaklah kita semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati. Janganlah kita membalas kejahatan dengan kejahatan, caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya hendaklah kita saling memberkati, karena untuk itulah kita dipanggil yaitu untuk memperoleh berkat. Inilah yang diinginkan oleh Tuhan bagi umat-Nya yang mengasihi Dia dan yakini pasti Tuhan memberkati. Seperti kalau kita memuji Tuhan ada yang mengangkat tangan, menaruh tangan didada, sebagai tanda kita berserah, mengundang hadirat Tuhan hadir, dan siap dibentuk lewat kebenaran firman Tuhan. Harus disadari bahwa keselamatan manusia jangan bergantung pada kekuatan ekonomi yang ada atau hanya memikirkan diri sendiri, tapi pikirkan tanggung jawab sebagai jemaat Tuhan dan pasti kalau kita seia sekata dalam pelayanan akan diberkati dan pasti berhasil dalam segala rencana.
Apakah kita sudah menikmati hidup damai sejahtera? Agar jemaat Tuhan dapat menikmati damai sejahtera dalam hidup dan pelayanan harus bertanggung jawab dalam tugas dan pekerjaan kita. anatara pelayan dan jemaat Tuhan harus seia sekata dan seperasaan dalam Tuhan, sebab apa yang dunia berikan tidak sama dengan apa yang Allah berikan. Pelayan Tuhan harus sesuai dengan kebenaran firman, saling mengasihi satu dengan yang lain. Kita diberkati bukan karena kekuatan, kepandaian manusia tetapi karena kasih kemurahan-Nya.
Yosua 24:14, “Oleh sebab itu, takutlah akan Tuhan dan beribadah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Umat Tuhan yang takut akan Tuhan dan tetap setia kepada-Nya pasti diberkati dengan damai sejahtera dan sukacita yang berlimpah. Amin…!!!

Liputan Khotbah
Oleh. Ev. Olden Rembabinambuni


Minggu, 04 Maret 2012

Harta di Sorga

Posted On 07.05 by GPdI Gilgal Tompaso 0 komentar



Bacaan : II Timotius 1:13-14

Ini merupakan nasihat Paulus kepada Timotius, dalam melayani Tuhan banyak meneteskan air mata,ada pergumulan yang dihadapi bukan berdiam diri saja tapi harus lakukan dengan hati yang tulus kepada Tuhan.Jangan sampaiada yang melayani Tuhan tidak punya ketulusan hati. Dalam bacaan kitapada ayat 13”Peganglah segala seasuatu yang engkau telah dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan mari kita lakukan dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus.Tuhan melihat ketulusan hati kita,bukan melihat kekayaan kita.Jadi peganglah firman Tuhan jangan sampai terlepas dari kehidupan,Karena I ni merupakan harta yang indah yang Tuhan sudah berikan,yaitu kebenaran yang kekal.Ayat 14,Peliharalah harta yang indah yang telah dipercayakanNya kepada kita.Yang diinginkan Tuhan dalam hidup kita adalah melakukan firman dalam kehidapan ini,sebab Allah memperhitungkan segala perjuangan kita dalam melayani Tuhan.Seringkali kita sibuk dengan pekerjaan dunia, dan tidak lagi sibuk dengan pekerjaan atau pelayanan kita kepadaNya. Seperti kegiatan ibadah tidak diperhatikan,doa tidak lagi berjalan dengan baik.Firman Allah katakana, carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya maka semuanya akan ditambahkanNya kepadamu.Ada banyak janji Tuhan bagi kita tapi manusia tidak memperhatikan janji Nya pada kita sehingga tidak diberkati,melupakan status sebagai anak Tuhan.Sebagai anak Tuhan harus memelihara harta yang indah yang Tuhan sudah berikan bagi kita,Yesus luar biasa dalam hidup ini oleh sebab itu mari tetap setia,taat sebab Tuhan sanggup memeliharaorang yang berjalan dalam kebenaran.Jangan menjual Yesus dengan kesibukandunia,tapi tetap pelihara iman dan ketaatan,sebab pengharapan hanya kepada Dia. Bukan langkah pertama yang menentukan tapi langkah yang terakhir.Matius 6:19,Janganlah memelihara harta dibumi ,tapi kumpulah harta disorga.Sibuklah dengan Tuhan,pasti diberkati oleh Tuhan dan damai sejahtera Allah jadi bagian kita,dan keselamatan jadi milik kita. Jangan melihat orang lain tapi pandang Yesus.Cari apa didalam dunia ,cari Yesus yang penuh cinta
Akhirnya mari kita cari harta disorga harta yang indah yaitu kebenaran yang tinggal kekal untuk selama-lamanya, walaupun melalui proses tapi yakinlah pasti Tuhan menolong.


Liputan Khotbah
Oleh ; Ibu.R.Lintuwo Pandeirot


Kamis, 01 Maret 2012

Hidup adalah Kesaksian

Posted On 06.45 by GPdI Gilgal Tompaso 0 komentar



Bacaan :Matius 26;30-36


Setelah menyanyikan pujian Yesus dan murid-muridnya pergi kebukit Zaitun dan Yesus berkata malam ini iman murid-muridNya akan tergoncangkan karena Aku. Waktu itu Petrus menjawab walaupun mereka semua tergoncang kaarena Engkau, aku sekali-kali tidak. Disini kita melihat Petrus telah menyangkal Yesus.Yesus berkata kepada Petrus; sebelum ayam berkokok engkau telah menyangkal Aku tiga kali.Tapi kata Petrus kepada Yesus;Sekalipun aku harus mati bersama-sama dengan Engkau, aku takkan menyangkal Engkau,juga murid-0muridnya yang lain berkata demikian juga. Memang Petrus mengatakan tidak mengerti apa maksuk Yesus dalam hidupnya. Akhirnya Petrus mengerti dan menyadari maksud Yesus dalam kehidupannya.Harus melayani Tuhan dengan sebaik-baiknya dan waktu itu Petrus bertobat dan dalam pelayanannya dapat memenangkan 3000 jiwa datang kepadaNya, Petrus sudah melakukan perintah Tuhan.
Juga kita sebagai anak-anak Tuhan seringkali melakukan hal-hal yang tidak berkenan kepadaNya melawan perintah Nya,tidak melakukan apa yang Tuhan inginkan dalam hidup ini, dengan mendengar injil keselamatan boleh diperbaharui iman kita dan menyadari bahwa Tuhan sangat baik dalan kehidupan kita sebagai orang yang percaya kepadaNya.Pelayan Tuhan ditengah jemaat yang ada dilingkungan masyarakat sikitar kita, berusaha untuk jadi berkat dan yakinlah pasti Tuhan menolong dalam setiap langkah kehidupan dimana kita pergi dan berada,dan tetap berseruh kepadaNya.
Mari dalam tugas pelayanan dan dalam setiap tugas pekerjaan kita serahkan semua kepadaNya dan kita tetap mengasihi satu dengan yang lain saling membantu dan maju terus dalam melayani Tuhan, tetap setia. Kalau kita sibuk dengan Tuhan pasti Tuhan sibuk dengan kita Karena begitu indah kasih Tuhan dalam hidup kita.

Liputan Khotbah
Oleh ; PG. Bpk. Loli Kolibu