Rabu, 21 September 2011

Bertumbuh dalam Persoalan


07.11 | ,

Semua manusia mengalami masalah. Tidak ada seorangpun yang terlindungi dari penderitaan karena kehidupan adalah serangkaian masalah. Setiap kali anda memecahkan satu masalah, masalah lain sudah menanti untuk muncul. Tidak semua masalah itu besar, bahkan ada yang sangat kecil yang mudah untuk diselesaikan, tetapi semuanya penting dalam proses
pertumbuhan yang disiapkan Allah bagi kita. Allah memiliki suatu tujuan di balik masalah. DIA menggunakan keadaan-keadaan untuk mengembangkan karakter kita.
Petrus meyakinkan kita bahwa masalah-masalah itu normal, dengan mengatakan “Janganlah heran, apabila kelak mengalami ujian yang berat sebab itu bukan sesuatu yang luar biasa.” Allah memakai masalah-masalah yang seperti berat untuk menarik kita lebih dekat kepada diri-Nya. Alkitab mengatakan,”Tuhan itu dekat pada orang-orang yang patah hati dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya” (Mazmur 34:18)
Pengalaman-pengalaman penyembahan anda yang paling hebat dan mendalam mungkin bisa jadi adalah dalam masa-masa tersulit anda yakni ketika anda patah hati, ketika anda merasa ditinggalkan, ketika anda tidak dipilih, atau sedang dalam penderitaan yang luar biasa, disitulah Anda datang kepada Allah dan menaikan doa-doa yang paling murni, sepenuh hati, dan sangat jujur. Dalam penderitaan biasanya kita tidak menaikan doa-doa yang dangkal.
Joni Eareckson menulis,” Ketika kehidupan menyenangkan kita mungkin mengetahui tentang Yesus, menghafal Firman-Nya dan membicarakan-Nya. Tetapi hanya dalam penderitaan kita akan mengenal Pribadi Yesus Kristus”. Karena Allah mau kita
bukan hanya tahu tentang Yesus tetapi terpenting mengenal Pribadi-Nya. Kita mempelajari berbagai hal tentang pribadi Allah di dalam penderitaan karena tidak bisa kita pelajari dengan cara lain. Allah tentu bisa saja mencegah agar Yusuf tidak masuk penjara, mencegah agar Daniel tidak masuk dalam goa singa, mencegah agar Yeremia tidak dimasukan dalam perigi, Mecegah agar Paulus tidak mengalami karam kapal dan aniaya, mencegah tiga pemuda Ibrani agar tidak dibuang dalam perapian yang menyala-nyala, mencegah Ayub tidak mengalami penyakit. tapi Allah membiarkan masalah-masalah tersebut terjadi, dan hasilnya setiap orang datang lebih dekat padan-Nya. Masalah-masalah juga mendorong kita bergantung sepenuhnya pada DIA bukan pada diri kita.
Paulus memberikan kesaksian tentang hal ini. “ Kami merasa, ajal kami hamper tiba, kami sadar bahwa kami tidak berdaya menolong diri sendiri, tapi hal itu baik supaya kami menyerahkan segala sesuatunya kepada Allah. Hanya Dialah yang dapat menyelamatkan kami”. (1 Korintus 1:8-10)
Dengan masalah-masalah kita dapat mengenal Pribadi Allah yang sesungguhnya. Bukan sekedar tahu yang tertulis dalam Alkitab, atau dengar dari pengkhotbah tapi benar-benar kita Mengalami sendiri pribadi yang penuh kasih itu, bukan kata orang. Mengalami sendiri kuasa yang besar bukan kata orang. Mengalami mujizat-Nya, bukan hanya kata pendeta.
Allah kita bukan sekedar senang berbicar saja tapi lebih senang dengan pembuktian. Kita mendengar DIA penyembuh yang ajaib. itu benar . tapi Allah mau kita mengalami kuasa kesembuhan itu. untuk itu terlebih dahulu DIA ijinkan kita mengalami sakit. Walaupun itu terjadi karena iblis, tapi itu semua seijin-Nya karena DIA pemegang kendali. Tuhan menggunakanya untuk kebaikan walaupun iblis dan lainnya bermaksud untuk keburukan. Ingat Roma 8:28-29..” Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya”. Inilah tujuan Allah.Amin.

Oleh Pdt.Samuel Gerungan


You Might Also Like :


0 komentar:

Posting Komentar